SMA NU AL MA'RUF KUDUS

Kokoh dan Elegan, Jl. AKBP R. Agil Kusumadya No. 2 Kudus, Jawa Tengah

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

PENINGKATAN KOMPETENSI GURU (PKG)

Penyelenggara oleh LPTK Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang Tanggal 14-17 dan 26-27 Desember 2012 di Hotel Muria Semarang Jawa Tengah.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

LAGI SANTAI SEJENAK DI "SOLO PARAGON Hotel and Residence"

Dalam Acara Workshop "Implementasi Pendidikan Karakter dan Antikorupsi" Di Solo Paragon (Hotel and Residence) Solo Jawa Tengah. Diselenggarakan oleh Dirjen Dikmen, Kemendikbud Republik Indonesia tanggal 16 - 19 Nopember 2012.

Monday 22 December 2014

SOAL UAS (UJIAN AKHIR SEMESTER) PGS KELAS A, B DAN C 2014




DIKUMPULKAN
HARI RABU, 24 DESEMBER 2014
OLEH KOMTING MASING-MASING

MAKSIMAL JAM 12.00.WIB



YAYASAN PEMBINA UNIVERSITAS MURIA KUDUS
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PGSD
Kampus UMK. Gondangmanis, Bae, Kudus, Po, Box 53 Telp 0291438229 (111)
 


SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER
TAHUN AKADEMIK 2014/2015

Mata Ujian                : Pendidikan Agama Islam
Program Studi         : PGSD
Semester                  : 1 (Satu)
Kelas                        : A, B dan C
                                Dosen Penguji         : Ulin Nuha, M.Ag.

Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Mengapa saudara memilih dan meyakini Allah SWT sebagai Tuhan dan memilih Islam sebagai agama saudara? Bukankah agama di Indonesia tidak hanya Islam dan masing-masing juga meyakini adanya Tuhan. Jelaskan! (Berikan Dasar Al Quran atau Haditsnya)
2. Jelaskan apa yang disebut dengan Islam! Mengapa muncul banyak aliran sesat di Indonesia!

3. Untuk memhami fenomena kebudayaan secara umum terdapat dua pendekatan, yaitu          pendekatan dari luar ke dalam dan dari dalam ke luar. Adapun untuk memahami                 kebudayaan Islam dapat menggunakan pendekatan dari dalam ke luar
     Apa maksud pendekatan tersebut! Jelaskan dan berikan contohnya!ahasan dari buku          tersebut! 

4. Tulislah sebuah dalil (Al Quran atau Hadits)  dari salah satu pemb
     Jelaskan keterkaitan dalil tersebut dengan isi buku yang telah anda baca!


 



Friday 1 August 2014

KURIKULUM 2013 : ANTARA IDEALITAS DAN REALITAS

KURIKULUM 2013 : ANTARA IDEALITAS DAN REALITAS
Oleh : Ulin Nuha, M.Ag.

Perubahan kurikulum di Indonesia sudah banyak dilakukuan mulai kurikulum 1947, kurikulum 1950, kurikulum 1952, kurikulum 1964, kurikulum 1968, kurikulum 1974, kurikulum 1978, kurikulum 1984 (CBSA), kurikulum 1994, kurikulum 2004 (KBK), kurikulum 2006 (KTSP) dan sekarang kurikulum 2013. 
Munculnya kurikulum 2013 menimbulkan respon bermacam-macam baik dari kalangan pakar maupun praktisi pendidikan juga masyarakat lainnya. Namun adanya variasi opini mereka menunjukkan bahwa mereka memiliki kepedulian karena pembangunan sistem pendidikan. 
Bagi yang pro, akan melihat kurikulum ini sebagai motivasi dan penerapannya lebih efektif dan efisien. Sebagai motivasi, guru akan lebih professional dalam melaksanakan tugasnya. Karena, peserta didik lebih banyak berperan, kreatif dan inovatif dalam menggali ilmu pengetahuan baik aspek kognitif, afektif maupun psikomotor. Sementara guru lebih banyak membimbing dan mengarahkan  juga sebagai mediator dan fasilitator dalam proses pembelajaran yang juga ditunjang dengan peruses penilaian yang autentik.
Sementara bagi yang kontra, akan melihat kurikulum 2013 akan menjadi beban, terutama bagi guru yang  tidak punya semangat mengajar. Karena tuntutan sebagai guru professional lebih dikedepankan. Sementara bagi guru yang tidak disiplin dan tidak professional apalagi yang tidak mau maju, tuntutan dalam kurikulum 2013 bagi mereka terasa berat. Jadi, Implementasi kurikulum 2013 bisa menjadi motivasi bisa juga menjadi “beban” terutama bagi guru sebagai praktisi pendidikan yang terkait langsung dengan peserta didik.

Guru Profesional : Sebuah Tuntutan
Kurikulum 2013 mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi tantangan masa depan melalui pengetahuan, sikap, keterampilan, dan keahlian untuk beradaptasi serta bisa  bertahan hidup dalam lingkungan yang senantiasa berubah.
Perubahan kurikulum yang meliputi empat elemen yaitu : pertama; standar kompetensi kelulusan, kedua  standar isi,  ketiga, standar proses dan keempat, standar penilaian dan pengembangan kurikulum 2013 yang menitikberatkan pada penyederhanaan, pendekatan tematik-integratif, secara realistis  sebenarnya membawa implikasi yang luar biasa. Artinya, efektifitas dan efesiensi dalam proses pendidikan sangat kelihatan. Misalnya, optimalisasi keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran dan peran guru sebagai fasilitator dan pembimbing dapat menghasilkan kualitas pembelajaran dan keontentikan dalam penilaian yang semua itu dapat dirasakan hasilnya oleh siswa.
Cukup rasional dan realistis juga bahwa latar belakang pengembangan kurikulum 2013 adalah karena masih terdapat beberapa permasalahan pada Kurikulum 2006 (KTSP) antara lain pertama, konten kurikulum yang masih terlalu padat yang ditunjukkan dengan banyaknya mata pelajaran dan banyak materi yang keluasan dan tingkat kesukarannya melampaui tingkat perkembangan usia anak. Kedua, belum sepenuhnya berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional. Ketiga, kompetensi belum menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan, dan pengetahuan; beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan (misalnya pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills dan hard skills, kewirausahaan) belum terakomodasi di dalam kurikulum, Keempat, belum peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global. Kelima, standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran yang rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran yang berpusat pada guru. Keenam, standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi (proses dan hasil) dan belum secara tegas menuntut adanya remediasi secara berkala. Ketujuh, dengan KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci agar tidak menimbulkan multi tafsir (Draft Kurikulum 2013).
Disamping itu, kurikulum 2013 juga menuntut guru agar lebih professional. Sehingga menghasilkan lulusan (out put) yang berkualitas, kompetitif (berdaya saing tinggi), mencerdaskan, kreatif, inovatif, berkarakter (berkepribadian), mempunyai skill, berakhlak mulia dan beriman serta bertaqwa kepada Allah SWT. Karena untuk menghasilkan out put yang berkualitas memerlukan proses yang berkualitas. Sedemikian pentingnya sebuah proses, maka pendidikan yang baik adalah bagaimana mengelola input (peserta didik) yang kurang atau bahkan tidak berkualitas melalui proses yang berkualitas akan menghasilkan out put (lulusan) yang berkualitas. Artinya adanya perubahan mendasar, minimal kompetensi inti sebuah ilmu pengetahuan telah diperoleh peserta didik.
Oleh karena itulah seorang guru yang professional harus mampu mewujudkan kinerja profesinya secara utuh yang dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dalam mencapai tujuan pendidikan. Disamping itu ia juga dituntut mampu memikul dan melaksanakan tanggung jawabnya sebagai guru kepada peserta didik, orangtua, masyarakat, bangsa, negara dan agamanya. Adanya kurikulum baru 2013, sebenarnya menuntut guru untuk mewujudkan semua itu.

Realitas Pendidikan : Sebuah Tantangan
Pengembangan kurikulum melalui kurikulum pendidikan merupakan salah satu bentuk inovasi pendidikan. Setiap inovasi tidak semua obyek misalnya pendidik dan tenaga kependidikan begitu saja menerima atau mengadopsi inovasi tersebut.
Hal ini terkait dengan sebuah kemapanan yang pada umumnya tidak mudah begitu saja untuk menerima sebuah perubahan. Walaupun kemapanan tersebut pada dasarnya memang benar-benar membutuhkan sebuah perubahan. Ataupun, sebenarnya perubahan atau inovasi yang ditawarkan tersebut sebenarnya akan membawa kearah perbaikan, peningkatan kualitas pendidikan, karena memang perubahan itu sudah didasarkan analisis yang cukup matang.
Oleh karena itu, realita dalam pendidikan baik bersifat kelembagaan atau institusi, sarana dan prasaana, ketenagaan (pendidik), obyek (peserta didik) maupun secara geografis memerlukan kecermatan dalam merealisasikan kurikulum 2013. Misalnya tidak semua lembaga pendidikan dari segi sarana dan prasarana maupun guru mempunyai fasilitas yang memadai dan guru yang berkulaulitas. Apalagi secara geografis, lembaga pendidikan yang ada di pedesaan yang memerlukan perhatian dalam segala unsur-unsur pendidikan.
Hal ini sangat mempengaruhi pelaksanaan perubahan kurikulum pendidikan khususnya implementasi kurikulum 2013. Belum lagi secara psikologi atau mental bagi para guru yang malas untuk diajak “maju” dalam mengajar. Dan banyak lagi para guru yang memerlukan “suntikan” untuk memotivasi supaya lebih baik dan lebih professional. Karena masih banyak guru yang kurang bila tidak dikatakan tidak layak mengajar. Kualifikasi dan kompetensi mereka tidak mecukupi untuk mengajar di sekolah.
Fenomena tersebut menegaskan bahwa masalah SDM pendidikan yang belum professional merupakan salah satu akar permasalahan yang dihadapi dalam upaya peningkatam kualitas pendidikan khususnya di Indonesia.
Maka  tidak heran dan realistis juga bila ada yang membuat istilah penyakit guru yang menjadi permasalahan yang dihadapi, misalnya kudis (Kurang Disiplin) artinya melaksanakan tugas asal-asalan tidak tepat waktu, tidak akurat rencana dan program. Kurap (Kurang Rapi) artinya penampilan fisik (performan) acak-acakan, persiapan administrasi KBM asal-asalan. Kusta (Kurang Strategi) artinya tampil mengajar di hadapan siswa hanya menggunakan metode ceramah sehingga membosankan, tidak menggunakan berbagai metode mangajar sehingga tidak membangkitkan semangat belajar peserta didik. Asma (Asal Masuk kelas) artinya ketika guru masuk kelas tanpa disertai persiapan dan perencanaan matang secara tertulis dan sistematis. Asam Urat (Asal Sampai Materi Urutan Tidak Akurat) artinya cara menyajikan materi pelajaran masih konvensional, metode tugas mencatat paling sering dilakukan. Kadang batas materi pelajaran yang disampaikan gurupun tidak tahu. Diabetes (Di hadapan Anak Bekerja Tidak Serius).
Diare (Di kelas Anak di Remehkan) artinya potensi, bakat dan minat anak kurang diperhatikan, sehingga proses belajar mengajar monoton, tidak menumbuhkembankan potensi peserta didik tapi mustru sering membunuh potensi, bakat dan minat peserta didik. Gatal (Gaji tambah Aktivitas Lesu) artinya gaji ingin terus bertambah, tapi melaksanakan tugas dan kewajiban tidak mau berubah. Mengikuti sertifikasi sangat ambisi padahal kurang memiliki kompetensi tujuan utamanya ingin berpenghasilan tinggi mendapat gaji tunjanan profesi. Ginjal (Gaji Nihil Jarang Aktif dan Lambat) artinya gaji minus tiap bulan karena habis oleh kredit bamk, akhirnya hilanglah gairah bekerja, pudar semangat mengajar. Hipertensi (Hilang Pertaian Terhadap Nasib Siswa) artinya peserta didik todak diperhatikan, mau pintar mau bodoh masa bodoh, tidak ada upaya pengayaan bagi peserta didik berprestasi dan tidak ada upay perbaikan atau remedial bagi yang kurang berprestasi. Kanker (Kantong Kering) artinya gaji satu blan habis satu minggu, karena besar pasak daripada tiang, tinggi kemauan rendah kemampuan. Penghasiln tidak memenuhi kebutuhan, akibatnya hilanglah semangat melaksanakan tugas, malas masuk kelas, sering mangkir tidak hadir.
Rematik (Rendah Motivasi Anak Tidak Simpatik) tidak semangat ketika mengajar, performan tidak menarik sehingga peserta didik tidak simpatik bahkan sebaliknya antipasti akhirnya melemahkan bahkan menghilangkan gairah belajar. Tampil mengajar tidak menyenangkan peserta didik. Struk (Suka Terlambat Untuk Masuk Kelas). TBC (Tidak Bisa Computer) artinya gagap teknologi (Gaptek), tidak ada usaha untuk meng-upgrade kompetensi diri, sehingga penguasaan teknologi informasi dan komunikasi kalah dengan peserta didik. Tipus (Tidak Punya Selera) Artinya ketika melaksanakan kegiatan belajar mengajar di hadapan peserta didik tidak semangat dan kurang gairah. Prostat (Program dan Strategi Tidak dicatat) artinya ketika KBM todak disertao SIlabus dan RPP, tanpa dilengkapi program dan strategi mengajar yang ditulis sistematis. Liper (Lekas Ingin Pergi) artinya tidak betah berada di sekolah,tidak antusias masuk ke kelas, bahkan sebaliknya ingin segera pulan untuk mencari penghasilan tambahan. Kadang-kadang usaha sampingan diutamakan, tugas utama mengajar dilupakan. Mual (Mutu Amat Lemah) artinya banyak guru yang belum memiliki kompetensi pedagogic, kompetensi kepribadian, kompetensi sosiao dan kompetensi professional yang ideal. Kurang menguasai materi pelajaran dan metode pembelajaran. Lesu (Lemah Sumber) artinya sumber pelajaran hanya mengandalkan buku paket, tidak memiliki buku referensi yang variatif dan representative sehingga wawasannya sempit. (Yudi Supriyadi)
Kalau membaca beberapa istilah penyakit guru tersebut, maka jelaslah tantangan implementasi kuriukulum  2013 sangatlah nyata, terutama masalah guru. Oleh karena itu upaya strategi memotivasi guru itu sangatlah dibutuhkan untuk menumbuhkan gairah mengajar dan pentingnya menjadi guru yang professional “Be Good A Teacher or Never” (Lebih Baik Tidak Jadi Guru Daripada Jadi Guru Tiadk baik).






Wednesday 30 July 2014

Thursday 24 July 2014

Wednesday 23 July 2014

KKM PAI SMA KELAS X SEMESTER GENAP - KTSP

Tuesday 22 July 2014

BAHAN AJAR PAI SAM KELAS XI KTSP

BAHAN AJAR PAI SMA KELAS XII KTSP

BAHAN AJAR PAI SMA KELAS X KTSP

Sunday 20 July 2014

MATERI PAI SMA POWER POINT KELAS X - KURIKULUM 2013




MATERI PAI SMA POWER POINT KELAS X 

KURIKULUM 2013

By : Ulin Nuha, M.Ag.


KONTROL DIRI DOWNLOAD

ASMAUL HUSNA DOWNLOAD

MENUNTUT ILMU DOWNLOAD

HUKUM ISLAM DOWNLOAD



RPP KELAS X KURIKULUM 2013 - STRATEGI DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW. DI MADINAH



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P )

DOWNLOAD


Satuan Pendidikan      : SMA NU AL MA’RUF KUDUS
Kelas / Semester          : X / 2
Mata Pelajaran            : Pendidikan Agama Islam
Tema                           : Strategi Dakwah Rasulullah di Madinah.
                             Alokas Waktu             : 6 X 45 Menit (2 pertemuan)


A.    Kompetensi Inti   :
(K1)    : Menghayati dan mengamalkan  ajaran agama yang dianutnya
(K2)    : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,  ramah lingkungan,  gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
(K3)     :Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan    wawasan kemanusiaan,  kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
(K4)     :Mengolah,  menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak  terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B.     Kompetensi Dasar                     
3.10.2    Memahami substansi dan strategi dakwah Rasulullah SAW periode Madinah

C.    Indikator Pencapaian Kompetensi
4.8.1.1  Menjelaskan perkembangan Agama Islam di Periode Madinah
4.8.1.2   Menjelaskan Sistem dan tatacara   dakwah Rasulullah SAW periode Madinah
4.8.1.3  Meneladani Prilaku terpuji Rasulullah dalam dawah penyebaran Islam di Madinah
4.8.1.4  Menerapkan perilaku terpuji  Rasulullah Saw.dalam berdawah di Madinah pada kehidupan siswa  sehari-hari

D.    TujuanPembelajaran.   
Melalui metode inquary learning peserta didik dapat :
1.    Menjelaskan perjalanan  dawah Rasulullah Saw di Madinah melalui perjuangan dengan kegigihan dan berakhlak mulia.
2.    Menjelaskan tatacara penyebaran Agama Islam oleh  Rasulullah Saw. di Madinah.
3.    Meneladani perilaku terpuji  Rasululllah Saw. dalam penyebaran Islam di Madinah
4.    Menerapkan  strategi penyebaran Agama Islam melalui akhlak terpuji   yang dilaksanakan  Rasulullah SAW periode Madinah pada masa sekarang

E.     Materi Pembelajaran
Dalam membina masyarakat Islam di Madinah strategi dakwah yang dilakukan Rasulullah SAW antara lain :
1.    Mendirikan Masjid.
2.    Mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Ansor.
3.    Perjanjian Perdamaian dengan kaum Yahudi.
4.    Meletakkkan dasar-dasar Politik, Ekonomi dan Sosial untuk masyarakat Islam.
5.    Memelihara dan mempertahankan masyarakat Islam.
Adapun substansi dakwah Rasulullah SAW di Madinah dapat dilihat dari perubahan yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW meliputi segala segi dan bidang kehidupan antara lain :

1.    At-Tauhid. Bangsa Arab di zaman jahiliyah, mereka menyembah patung-patung, batu-batu berhala dan mereka menyembelih hewan-hewan qurban dihadapan patung-patung untuk memulyakannya. Mereka tenggelam dalam kemusyrikan dan hidupnya saling berpecah belah, saling membunuh dan bermusuhan. Kemudian datanglah Rasulullah SAW membawa risalah Al-Qur’an yang menjelaskan bahwa tak ada Tuhan yang berhak di sembah kecuali Allah SWT yang telah menciptakan seluruh isi alam ini. Kitab Al-Qur’an benar-benar telah
2.    menghidupkan jiwa dan merubah kepercayaan mereka, hingga mereka hanya menyebah satu Tuhan yaitu Allah SWT. 
3.     Al-Ikha’ (persaudaraan). Persaudaraan merupakan azas yang sangat penting dalam masyarakat Islam yang diletakkan Rasulullah SAW. Bangsa Arab yang sebelumnya lebih menonjolkan identitas kesukuannya, setelah memilih Islam diganti dengan identitas baru yaitu ukhuwah islamiyah. Atas dasar ini pula kaum muhajirin dan ansor dipersaudarakan sebagaimana telah diceritakan di depan. Banyak sekali ayat-ayat dan hadits yang menjelaskan tentang persaudaraan ini.
4.    Al-Musyawwamah (persamaan). Rasulullah SAW dengan tegas mengajarkan seluruh manusia adalah keturunan Adam yang diciptakan dari tanah, seorang Arab tidak lebih mulia dari seorang ajam (bukan Arab) demikian pula sebaliknya, orang yang paling mulia adalah orang yang paling bertaqwa kepada Allah SWT (Al-Hujurot :13). Atas dasar inilah setiap warga masyarakat memiliki hak kemerdekaan, kebebasan (al-hurriyah). Dengan dasar ini Rasulullah SAW menganjurkan kepada para sahabatnya untuk memerdekaan hamba-hamba sahaya yang dimilki oleh bangsawan-bangsawan Quraiys. 
5.    At-Tasamuh (toleransi). Hal ini bisa kita lihat dalam piagam Madinah, dimana umat islam siap berdampingan dengan kaum Yahudi atau bangsa apapun di dunia atas dasar saling menghormati dengan pemeluk agama lain (Al-Kafirun : 6) Karena terbukti orang Yahudi telah mengusik keyakinan umat Islam dan berusaha mencelekai Rasulullah SAW, maka satu persatu mereka di usir dari Madinah.
6.    At-Tasyawur (musyawarah). Kendatipun Rasulullah SAW mempunyai kedudukan yang sangat tinggi dan terhormat dalam masyarakat, acap kali beliau meminta pendapat para sahabat dalam menghadapi dan menyelesaikan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan urusan-urusan dunia dan sosial budaya. Manakala argumentasi para sahabat itu dianggap benar, tidak jarang beliau mengikuti pendapat mereka. (lihar Ali Imron :159, Asy-Syuro’ : 38)
7.    At-Ta’awun (tolong menolong). Tolong menolong sesama muslim, antara lain telah ditujukan dalam bentuk persaudaraan antara kaum Muhajirin dan Ansar, juga saling membantu antara penduduk Madinah dengan fihak lain. (lihat Al-Maidah : 21)
8.    Al-‘Adalah (keadilan). Hal ini berkaitan erat dengan hak dan kewajiban setiap individu dalam kehidupan bermasyarakat sesuai dengan posisinya masing-masing. Di satu sisi seseorang memperoleh haknya, sementara disisi lain ia berkewajiban memberikan hak orang lain kepada yang berhak menerimanya. Prinsip ini berpedoman pada surat Al-Maidah : 8 dan An-Nisa : 58. 

F.       Model dan MetodePembelajaran
a.       Model Pembelajaran : Inkuiri
b.      Metode Pembelajaran : Ceramah, Diskusi, Tanya jawab, dan Praktik

G.      Media dan Alat Pembelajaran
a.    Media Pembelajaran : Lembar Kerja, Power Point, al-Qur’an Digital
b.    Alat Pembelajaran : Laptop dan LCD

H.      SumberBelajar
1.    Tafsir al-Quran dan buku-buku hadits
2.    Kitab asbabunnuzul dan asbabul wurud
3.    Buku pegangan siswa PAI SMA/SMK kelas X

I.       Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan Ke 1

No.
Kegiatan
Waktu
1.
Pendahuluan
a.     Membuka pembelajaran dengan dengan salam dan berdo’abersama dipimpin oleh salah seorang peserta didik dengan  khusuk
b.     Memulai pembelajaran dengan membaca Asmaul Husna.
c.     Memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadirandan memeriksa kesiapan siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran;
d.    Guru menyapa peserta didik dengan memperkenalkan diri  kepada peserta didik.
e.    Mengajukan pertanyaan secara komunikatifberkaitan dengan tema
f.     Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang akan dicapai;
g.    Menyampaikantahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi,  berdiskusi, mengkomunikasikan dengan menyampailan, menanggapi dan membuat kesimpulan hasil diskusi


15 menit
2.
Kegiatan Inti
a.    Mengamati
-          Mencermati bacaan teks tentang substansi dan strategi dakwah Rasullullah  SAW di Madinah
-          Meyimak penjelasan materi tersebut di atas melalui tayangan vidio atau media lainnya.
b.   Menanya
-          Apa substansi dakwah Rasulullah di Madinah?
-          Apa strategi dakwah Rasulullah di Madinah?
c.    Mengeksperimen/Mengexplorasi
-          Peserta didik mendiskusikan substansi dan strategi dakwah Rasullullah  SAW di Madinah.
-          Guru mengamati perilaku semangat ukhuwah sebagai implementasi dari pemahaman strategi dakwah Rasulullah SAW di Madinah.
-          Guru berkolaborasi dengan orang tua untuk mengamati perilaku semangat ukhuwah sebagai implementasi dari pemahaman strategi dakwah Rasulullah SAW di Madinah.
d.   Asosiasi
-          Membuat kesimpulan materi substansi dan strategi dakwah Rasullullah  SAW di Madinah.
e.    Komunikasi.
-          Mempresentasikan /menyampaikan hasil diskusi tentang materi substansi dan strategi dakwah Rasullullah  SAW di Madinah.


100 menit
3.
Penutup
a.  Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan mengajukan pertanyaan atau tanggapan peserta didik dari kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah selanjutnya;
b. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan tugas baik cara individu maupun kelompok bagi peserta didik yang menguasai materi;
c.    Menyampaikan rencana pembelajaran pada per­temuan berikutnya.


25 menit

Pertemuan Ke 2

No.
Kegiatan
Waktu
1.
Pendahuluan
a.       Membuka pembelajaran dengan dengan salam dan berdo’abersama dipimpin oleh salah seorang peserta didik dengan  khusuk
b.      Memulai pembelajaran dengan membaca Asmaul Husna.
c.       Memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadirandan memeriksa kesiapan siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran;
d.      Guru menyapa peserta didik dengan memperkenalkan diri  kepada peserta didik.
e.       Mengajukan pertanyaan secara komunikatifberkaitan dengan tema
f.       Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang akan dicapai;
g.      Menyampaikantahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi,  berdiskusi, mengkomunikasikan dengan menyampailan, menanggapi dan membuat kesimpulan hasil diskusi

15 menit
2.
Kegiatan Inti
a.      Mengamati
-          Mencermati bacaan teks tentang substansi dan strategi dakwah Rasullullah  SAW di Madinah
-          Meyimak penjelasan materi tersebut di atas melalui tayangan vidio atau media lainnya.
b.      Menanya
-          Apa substansi dakwah Rasulullah di Madinah?
-          Apa strategi dakwah Rasulullah di Madinah?
c.       Mengeksperimen/Mengexplorasi
-          Peserta didik mendiskusikan substansi dan strategi dakwah Rasullullah  SAW di Madinah.
-          Guru mengamati perilaku semangat ukhuwah sebagai implementasi dari pemahaman strategi dakwah Rasulullah SAW di Madinah.
-          Guru berkolaborasi dengan orang tua untuk mengamati perilaku semangat ukhuwah sebagai implementasi dari pemahaman strategi dakwah Rasulullah SAW di Madinah.
d.      Asosiasi
-          Membuat kesimpulan materi substansi dan strategi dakwah Rasullullah  SAW di Madinah.
e.       Komunikasi.
-          Mempresentasikan /menyampaikan hasil diskusi tentang materi substansi dan strategi dakwah Rasullullah  SAW di Madinah.


100 menit
3.
Penutup
a.       Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan mengajukan pertanyaan atau tanggapan peserta didik dari kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah selanjutnya;
b.      Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan tugas baik cara individu maupun kelompok bagi peserta didik yang menguasai materi;
c.       Menyampaikan rencana pembelajaran pada per­temuan berikutnya.

25 menit

J.      Penilaian Proses dan Hasil Belajar
1.      Jenis                      : Perbuatan dan tulis
2.      Bentuk                  : Produk
3.      Prosedur Penilaian :

No.
Aspek yang dinilai
Teknik Penilaian
Waktu penilaian
1
Sikap
Non Tes (Pengamatan)
Proses KBM
2
Pengetahuan
Tes
Setelah KBM
3
Keterampilan
Non Tes (Pengamatan)
Di luar KBM

4.      Instrumen Tes
Tugas
·         Browsing internet tentang stategi dan substansi dakwah Rasulullah SAW periode Madinah

Observasi
Mengamati pelaksanaan diskusi dengan menggunakan lembar observasiterait dengan
·         menceritakan isi gambar tentang kisah keteladanan Nabi Muhammad saw
·         sikap yang ditunjukkan siswa terkait dengan tanggung jawabnya terhadap pelaksanaan jalannya diskusi dan kerja kelompok

Portofolio
·      Membuat paparan tentang isi perjanjian hudaibiyah

Tes
·      Tes dalam bentuk lisan dengan menceritakan isi gambar tentang sikap dakwah Rasulullah SAW periode Madianh
·      Guru melakukan penilaian terhadap peserta didik dalam kegiatan mengamati diskusi.

·         Tes Tertulis
No
Butir – butir Soal
Kunci Jawaban
1.
Kapan Rasulullah mulai berakwah di Mdinah?

2.
Apakah substansi dakwah Rasulullah di madinah?

3
Strategi apakah yang lakukan Rasulullah pada saat dakwah di Madinah?

4.
Apakah hikmah yang dapat kita ambil dari perjuangan Rasulullah di madinah?



Lisan (mempresantasikan hasil diskusi)

No
Nama Peserta didik
Kemampuan Mempresentasikan
1
2
3
4
5
1.           1
Amar





2.           2
Amir





3.           3
Umar





Dst
Dst..........................







Keterangan :                                                               Skor Tes lisan :           
·      Mempresentasikan sangat baik                               = 80 – 90 = A
·      Mempresentasikan baik                                          = 70 – 79 = B
·      Mempresentasikan kurang baik                              = 60 – 69 = C
·      Mempresentasikan tidak lancar                              = 50 – 59 = D
·      Tidak dapat mempresentasikan                              = kurang dari 50 = E


    Kudus, 3 Desember 2013
Mengetahui,                                                                    
Kepala SMA NU Al Ma’ruf Kudus                                Guru PAI


Drs. H. SHodiqun, M.Ag.                                               Ulin Nuha, M.Ag