Tuesday 10 June 2014

MEMPERHATIKAN BULAN-BULAN ISLAM (BULETIN "AL FIKROH" EDISI - 3)


MEMPERHATIKAN BULAN-BULAN ISLAM
By : Ulin Nuha, M.Ag.


Edisi Juni Minggu 1 -2 Tahun 2014

Sekian lama kita memeluk agama Islam, tetapi kita jarang sekali memperhatikan bulan-bulan dalam Islam. Kita hanya melihat bulan-bulan dalam kalender Masehi, misalnya Januari, Februari, Maret, dan seterusnya.

Padahal sebagai orang Islam kita seharusnya tahu bulan-bulan Islam dalam tahun Hijriyah. Karena bulan-bulan tersebut berkaitan dengan kegiatan keagamaan Islam yang harus dijalani oleh umat Islam.

Coba bayangkan jika kita tidak tahu bulan-bulan kalender Islam dalam tahun Hiriyah. Betapa kita tak bisa melaksanakan ajaran Islam sesuai dengan ketentuannya, misalnya kapan puasa Ramadhan, Ibadah Haji, dan lain-lain.

Dalam Islam terdapat Tahun Islam yang disebut dengan Tahun Hijriyah.  Dalam satu tahun terdapat dua belas bulan, yaitu:

1.Muharram. Dinamakan bulan Muharram karena dihubungkan dengan orang Islam waktu itu dilarang perang. Orang Jawa biasanya menyebutnya dengan istilah Wulan Syuro.

2. Shafar. Shafar diambil dari kata “shifr” yang berarti “kosong” atau “nol”. Ia diberi nama seperti itu karena pada bulan tersebut banyak rumah yang kosong ditinggalkan penghuninya yang pergi berperang.

3. Rabi’ul Awwal. dan 4. Rabi’ul Akhir/tsani. Diambil dari kata ‘rabi’‘ yang berarti ‘bersemi’, karena penamaannya bertepatan dengan musim semi.  Pada bulan Rabi’ul Awwal juga Nabi Muhammad SAW. dilahirkan,. Orang Jawa menyebutnya Wulan Mulud (Maulud)

5. Jumadal Ula dan 6. Jumadal Akhir/Tsani. Jumadal Ula dan Akhir diambil dari kata “jamad” yang berarti “beku”, karena penamaan bulan tersebut bertepatan dengan saat musim dingin di mana air membeku.

7. Rajab. Secara etimologis berarti “mengagungkan” karena kaum jahiliyah sangat menghormati bulan tersebut dan di bulan ini peperangan juga dilarang. Mereka juga menyebut bulan ini sebagai “Rajab al A’syam” (Rajab yang Tenang).

8. Sya’ban.Sya’ban juga dinamakan berdasarkan kebiasaan masyarakat. Kata sya’ban diambil dari kata “sya’bun” yang berarti “kelompok” atau “perkumpulan”. Di bulan ini kaum jahiliyah akan berpencar, membentuk kelompok-kelompok yang siap berperang.

9. Ramadhan. Ramadhan diambil dari kata “romdho”, artinya  “sangat panas” karena bertepatan dengan musim panas. Pada bulan tersebut juga diwajibkan Puasa Ramadhan. Orang Jawa menyebutnya Wulan Poso

10. Syawal. Syawal itu berarti “menaikkan”, “meningkat”. Ini adalah saat unta-unta betina menaikkan ekornya, tidak menerima perkawinan dari unta jantan.

11. Dzulqo’dah. Dzulqa’dah berasal dari kata “al qa’idu” yang berarti “duduk”. Di bulan ini, mereka biasa tinggal di rumah dan tidak berperang karena ini merupakan awal dari 3 bulan yang suci.

12. Dzulhijjah. Dan Dzulhijjah memperoleh namanya karena di bulan ini dilaksanakan ibadah haji.


      Tentang bulan-bulan Islam dan keutamaannya ada di Kitab “Lathooiful Ma’arif”. Semoga dengan tahu dan memperhatikan bulan-bulan Islam, Ibadah kita kepada Allah semakin meningkat.

0 comments :

Post a Comment