MEMPERHATIKAN BULAN-BULAN ISLAM
By : Ulin Nuha, M.Ag.
Edisi Juni Minggu 1 -2 Tahun 2014
Sekian lama
kita memeluk agama Islam, tetapi kita jarang sekali memperhatikan bulan-bulan
dalam Islam. Kita hanya melihat bulan-bulan dalam kalender Masehi, misalnya
Januari, Februari, Maret, dan seterusnya.
Padahal
sebagai orang Islam kita seharusnya tahu bulan-bulan Islam dalam tahun
Hijriyah. Karena bulan-bulan tersebut berkaitan dengan kegiatan keagamaan Islam
yang harus dijalani oleh umat Islam.
Coba
bayangkan jika kita tidak tahu bulan-bulan kalender Islam dalam tahun Hiriyah.
Betapa kita tak bisa melaksanakan ajaran Islam sesuai dengan ketentuannya,
misalnya kapan puasa Ramadhan, Ibadah Haji, dan lain-lain.
Dalam Islam
terdapat Tahun Islam yang disebut dengan Tahun Hijriyah. Dalam satu tahun terdapat dua belas bulan,
yaitu:
1.Muharram.
Dinamakan bulan Muharram karena dihubungkan dengan orang Islam waktu itu
dilarang perang. Orang Jawa biasanya menyebutnya dengan istilah Wulan Syuro.
2. Shafar.
Shafar diambil dari kata “shifr” yang berarti “kosong” atau “nol”. Ia diberi
nama seperti itu karena pada bulan tersebut banyak rumah yang kosong
ditinggalkan penghuninya yang pergi berperang.
3. Rabi’ul
Awwal. dan 4. Rabi’ul Akhir/tsani. Diambil dari kata ‘rabi’‘ yang berarti
‘bersemi’, karena penamaannya bertepatan dengan musim semi. Pada bulan Rabi’ul Awwal juga Nabi Muhammad
SAW. dilahirkan,. Orang Jawa menyebutnya Wulan Mulud (Maulud)
5. Jumadal
Ula dan 6. Jumadal Akhir/Tsani. Jumadal Ula dan Akhir diambil dari kata “jamad”
yang berarti “beku”, karena penamaan bulan tersebut bertepatan dengan saat
musim dingin di mana air membeku.
7. Rajab.
Secara etimologis berarti “mengagungkan” karena kaum jahiliyah sangat
menghormati bulan tersebut dan di bulan ini peperangan juga dilarang. Mereka juga
menyebut bulan ini sebagai “Rajab al A’syam” (Rajab yang Tenang).
8.
Sya’ban.Sya’ban juga dinamakan berdasarkan kebiasaan masyarakat. Kata sya’ban
diambil dari kata “sya’bun” yang berarti “kelompok” atau “perkumpulan”. Di
bulan ini kaum jahiliyah akan berpencar, membentuk kelompok-kelompok yang siap
berperang.
9. Ramadhan.
Ramadhan diambil dari kata “romdho”, artinya
“sangat panas” karena bertepatan dengan musim panas. Pada bulan tersebut
juga diwajibkan Puasa Ramadhan. Orang Jawa menyebutnya Wulan Poso
10. Syawal.
Syawal itu berarti “menaikkan”, “meningkat”. Ini adalah saat unta-unta betina
menaikkan ekornya, tidak menerima perkawinan dari unta jantan.
11.
Dzulqo’dah. Dzulqa’dah berasal dari kata “al qa’idu” yang berarti “duduk”. Di
bulan ini, mereka biasa tinggal di rumah dan tidak berperang karena ini
merupakan awal dari 3 bulan yang suci.
12.
Dzulhijjah. Dan Dzulhijjah memperoleh namanya karena di bulan ini dilaksanakan
ibadah haji.
Tentang bulan-bulan Islam dan
keutamaannya ada di Kitab “Lathooiful Ma’arif”. Semoga dengan tahu dan
memperhatikan bulan-bulan Islam, Ibadah kita kepada Allah semakin meningkat.
0 comments :
Post a Comment