SMA NU AL MA'RUF KUDUS

Kokoh dan Elegan, Jl. AKBP R. Agil Kusumadya No. 2 Kudus, Jawa Tengah

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

PENINGKATAN KOMPETENSI GURU (PKG)

Penyelenggara oleh LPTK Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang Tanggal 14-17 dan 26-27 Desember 2012 di Hotel Muria Semarang Jawa Tengah.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

LAGI SANTAI SEJENAK DI "SOLO PARAGON Hotel and Residence"

Dalam Acara Workshop "Implementasi Pendidikan Karakter dan Antikorupsi" Di Solo Paragon (Hotel and Residence) Solo Jawa Tengah. Diselenggarakan oleh Dirjen Dikmen, Kemendikbud Republik Indonesia tanggal 16 - 19 Nopember 2012.

Friday, 25 January 2013

VIDEO SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW

Dalam rangka memperingati Maulud Nabi Muhammad SAW. tentu kita telah banyak mendengar dan membaca dalam rangka mencari pemahaman dan meneladani kepribadian Rasulullah SAW. untuk menambah cinta kita kepada Beliau juga meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT.
Barangkali, akan lebih mendalam pemahaman terhadap "Siroturrasul", LIHATLAH VIDEO TENTANG SEJARAH RASULULLAH SAW. yang mencakup "The Life of Massanger Muhammad", "Hijraturrasul fi Madinah", "Hijraturrasul Fi Habasyah", "Peristiwa Haji Wada'" dan "Peninggalan-peninggalan rasulullah SAW" Semoga kita bisa bertadabbur tentang Keagungan Rasulullah SAW. Amin....SILAHKAN KLIK DI BAWAH INI (Bisa di Download)......

FILM SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW.
(FULL MOVIE)



 THE LIFE OF MUHAMMAD SAW




 

PERISTIWA HIJRAH NABI MUHAMMAD SAW. DI MADINAH
SAAT BELIAU DISAMBUT HANGAT OLEH KAUM ANSHAR




FILM NABI MUHAMMAD VERSI KARTUN





PERISTIWA HAJI WADA'




PERISTIWA PARA SAHABAT NABI SAW HIJRAH KE HABSYI (RAJA NAJASYI)




RIWAYAT SINGKAT NABI MUHAMMAD SAW





PENINGGALAN NABI MUHAMMAD SAW.

DEMIKIAN VIDEO SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW
SEMOGA BERMANFAAT DAN KITA DAPAT MENGAMBIL IBRAH DARI SEJARAH TERSEBUT
LEBIH UTAMA LAGI KITA MAMPU MENELADANINYA

AAMIIIN...  



Thursday, 24 January 2013

MEMBANGUN PERFORMANCE MADRASAH ATAU SEKOLAH



MEMBANGUN PERFORMANCE MADRASAH
By. Ulin Nuha, M.Ag.

Wayne K. Hor dan Cecil G. Miskel dalam bukunya Educational Administration Theory, Research and Practice, menjelaskan ada empat elemen yang menentukan dalam membangun performance sebuah organisasi sekolah, yaitu struktur, individu, budaya atau iklim dan power atau politik.
Semua itu berinteraksi dalam sebuah proses belajar mengajar (PBM). Dan keempat elemen tersebut mengambil input dari environment (lingkungan). Bentuk sistem transformasi elemen dan interaksi tersebut dibatasi oleh tuntutan-tuntutan lingkungan. Mekanisme timbal balik internal dan eksternal memungkinkan sistem tersebut untuk mengevaluasi kualitas seluruh sistem dan input. Ketidaksesuaian antara aktualisasi dan harapan dapat ditemukan. Sehingga, dengan timbal balik tersebut memungkinkan sistem tersebut untuk diatur.

Struktur atau Birokrasi
Struktur birokrasi adalah organisasi formal spesifik yang dibangun untuk mencapai tujuan yang jelas dan membawa tugas-tugas adminsitrasi. Dalam sebuah struktur birokrasi terdapat peraturan, hirarkhi, dan pembagian kerja, yang sengaja didesain untuk mencapai tujuan. Menurut Weber, idealnya dalam suatu birokrasi pembuatan keputusan diambil secara rasional dan penuh efesiensi, sedangkan keputusan yang rasional didasarkan pada fakta. Henry Mitzberg memberikan kerangka lain mengenai struktur birokrasi. Ia mendeskripsikan secara sederhana sebagai cara-cara dalam bagian-bagian organisasi yang bekerja dalam tugas-tugas dan adanya koordinasi, kebersamaan, supervisi yang langsung, dan standarisasi.

Individu
Sebuah organisasi formal, individu merupakan sebuah elemen kunci dari seluruh sistem sosial. Siswa, guru dan administrator dalam sebuah organisasi sekolah mempunyai kebutuhan, tujuan dan kepercayaan mengembangkan orientasi dan pemenuhan peran atau tugas mereka yang mana semua itu membutuhkan motivasi yang baik.
Motivasi kerja adalah sekelompok kekuatan yang asli yang ada dalam individu. Tujuan dan latar belakang individu adalah unsur kunci motivasi personal. Kekuatan-kekuatan (tujuan) tersebut adalah memprakarsai hubungan kerja tingkah laku dan menentukan bentuk, kehebatan dan lamanya motivasi.
Demikian juga kepercayaan, merupakan kekuatan motivasi yang penting Administrator, guru dan murid memungkinkan untuk kerja keras dan sungguh-sungguh jika mereka percaya bahwa keberhasilan adalah ditentukan oleh kecakapan/bakat atau kemampuan dan usaha mereka. Sebab keberhasilan adalah dibawah kontrol mereka, usaha ekstra akan memperbaiki performance. Performance yang baik akan di perhatikan dan di beri “hadiah”. Mereka akan disenangkan secara fair dengan rasa hormat oleh pimpinan atau atasan mereka. Jadi motivasi tersebut datang dari diri sendiri. Motivasi yang datang dari perhatian an tantangan aktivitas diri sendiri tersebut disebut motivasi intrinsik. Oleh karena itu, motivasi intrinsik adalah didasarkan pada reward dan punishman. Dalam hal ini, motivasi intrinsik adalah tipe yang lebih efektif. Meskipun perlu juga adanya motivasi ekstrinsik (dari luar).
Menurut Wayne dan Cecil, individu mempunyai peran penting dalam mencapai suatu tujuan. Motivasi, baik intrinsik maupun ekstrinsik juga menjadi kekuatan penting dalam menumbuhkan semangat seseorang untuk mencapai tujuan dan membangun performance.
Namun, menurut penulis ada hal lain yang diperlukan dalam memotivasi individu dalam rangka membangun dan meningkatkan performance, khususnya yang berkaitan dengan individudalam proses belajar mengajar.
Dalam realita, bahwa proses sekolah dewasa ini senantiasa menekankan pengembangan siswa sebagai individu, sekolah tidak pernah mengembangkan siswa secara bersama sebagai suatu kelompok. Mulai dari tugas-tugas harian, tanya jawab dan diskusi di kelas sampai evaluasi akhir studi, semua itu merupakan tugas individual. Dalam persaingan untuk mencapai prestasi diantara siswa ini, sekolah sama sekali tidak menanamkan semangat kerjasama dan solidaritas sosial. Layaknya pada persaingan bebas di dunia ekonomi siapa yang kuat akan berkembang, demikian pula di dunia pendidikan. Penekanan pada pengembangan siswa secara individual menyebabkan kesenjangan hasil pendidikan.
Sejalan dengan perlunya dikembangkannya solidaritas sosial di kalangan siswa, pendekatan individu dalam dunia pendidikan perlu diimbangi dengan pendekatan yang berbasis kerjasama. Kebersamaan dan kolaborasi untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam kerjasama dan kemampuan bernegosiasi, berkomunikasi serta kemampuan untuk mengambil keputusan. Salah satu pendekatan dalam proses belajar mengajar yang berbasis kelompok adalah Cooperative Learning, yaitu kebersamaan dan kerjasama dalam pembelajaran merupakan kerjasama di antara para siswa untuk mencapai tujuan belajar bersama.
Dengan pendekatan ini, guru tidak selalu memberikan tugas-tugas secara individual, melainkan secara kelompok. Bahkan penentuan hasil evaluasi akhirpun menggunakan prinsip kelompok. Dengan demikian, siswa yang pandai akan menjadi tutor membantu siswa kurang pandai demi prestasi kelompok sebagai satu kesatuan. Setiap siswa tidak hanya bertanggung jawab atas keberhasilan dirinya, tetapi juga bertanggung jawab atas keberhasilan dan kemajuan kelompoknya. Hasil yang diharapkan adalah generasi baru yang di samping memiliki prestasi akademik yang cemerlang, juga memiliki kesetiakawanan dan solidaritas sosial yang kuat.

Kultur dan Suasana atau Iklim Di Sekolah
Ciri dari suatu budaya adalah adanya sistem yang efektif dan kerjasama yang kuat. Sehingga melahirkan kerukunan, kepercayaan, kerjasama dan kesamaan serta kebersamaan. Dalam hal ini budaya atau iklim di sekolah dapat mempengaruhi atau menghalangi fungsi efektif sebuah sekolah.
Iklim atau suasana organisasi adalah sebuah kualitas yang bersifat relatif di lingkungan sekolah yang dialami oleh guru-guru yang mempengaruhi tingkah laku mereka dan didasarkan pada persepsi tingkah laku kolektif di sekolah. Sebuah suasana atau iklim muncul karena interaksi anggota dan pertukaran perasaan diantara mereka.
Iklim atau suasana di sekolah juga bersifat personal. Ketika sekolah mempunyai iklim yang terbuka, kita mendapatkan bahwa suasana yang asli tanpa rekayasa akan terasa. Tetapi ketika iklim itu ditutup, setiap orang akan melakukan gerakan pendidikan tanpa dedikasidan komitmen.
Sekolah sebagai suatu sistem terkait dengan kultur atau iklim. Keduanya yang merupakan pandangan hidup yang diakui bersama oleh suatu kelompok masyarakat, yang mencakup cara berfikir, perilaku, sikap, nilai tercermin baik dalam ujud fisik maupun abstrak. Kultur ini juga dapat dilihat sebagai suatu perilaku, nilai-nilai, sikap hidup, dan cara hidup untuk melakukan penyesuaian dengan lingkungan, dan sekaligus cara untuk memandang persoalan dan memecahkannya. Oleh karena itu, suatu kultur secara alami akan diwariskan oleh generasi ke generasi berikutnya. Sekolah merupakan lembaga utama yang didesain untuk memperlancar proses transmisi kultural antar generasi tersebut.
Namun, kultur yang dipaparkan oleh Wayne dan Cecil tersebut, masih membutuhkan kejelasan. Sebab kultur dalam hal ini meliputi dua hal, yaitu kultur yang mengenai suatu bangsa dan kultur sekolah. Sebenarnya ada indikasi bahwa dalam karya ini, kultur yang dimaksud adalah kultur sekolah. Dan apa yang Wayne dan cecil jelaskan dalam karya ini senada dengan apa yang ditulis oleh Dr. Zamroni. Bahwa pengaruh-pengaruh kultur sekolah atas prestasi siswa di Amerika telah dibuktikan lewat penelitian empiris. Kultur yang “sehat” memiliki korelasi yang tinggi dengan prestasi dan motivasi siswa untuk berprestasi, sikap dan motivasi kerja guru dan produktifitas dan kepuasan kerja guru (Zamroni, 2000:145).
Mengenai kultur suatu bangsa sebenarnya juga mempunyai pengaruh terhadap prestasi siswa, namun tidak sebesar kultur sekolah. Berbagai penelitian menemukan bahwa pengaruh kultur bangsa terhadap prestasi pendidikan tidak sebesar yang diduga selama ini. Bukti tetrakhir, hasil TIMSS (The Third International Math and Selence Study) menunjukkan bahwa siswa dari Jepang dan Belgia sama-sama menempati pada rengking atas untuk pelajaran Matemarika. Oleh karena itu, para peneliti pendidikan lebih memfokuskan pada kultur sekolah, bukannya kultur masyarakat secara umum, sebagai penentu kualitas sekolah. Tesis ini sesuai dengan temuan-temuan mutakhir “faktor penentu kualitas pendidikan tidak hanya dalam wujud fisik, seperti keberadaan guru yang berkualitas, kelengkapan peralatan laboratorium dan buku perpustakaan, tetapi juga dalam ujud non-fisik, yakni berupa kultur sekolah” (Farid Elashmawi and Philip R.Harris,1944 :1-20).
Selain itu, kaitannya dengan kultur sekolah yang berkaitan dengan bagaimana sekolah tersebut menciptakan kultur yang mampu memotivasi siswa dalam rangka mengembangkan segala potensi yang dimilikinya. Misalnya persoalan yang memerlukan perhatian untuk dikaji dan dijadikan dasar pertimbangan baik bagi para pakar maupun para praktisi pendidikan. Yaitu tentang pembelajaran yang bersifat kognitif yang melibatkan otak siswa. Sebab berbagai kebiajan dan inovasi pendidikan dewasa ini, sadar atau tidak, lebih banyak ditujukan sebagai konsumsi para siswa yang memiliki IQ relatif tinggi. Contohnya, sistem pengajaran yang bersifat klasikal tanpa membedakan perbedaan individu yang menyebabkan anak yang berotakencer akan semakin pandai, sebaliknya anak yang berotak relatif bebal akan tetap ketinggalan.
Demikian juga masalah sistem dan materi yang hanya menekankan kecerdasan intelektual tanpa mempedulikan kecerdasan emosional. Padahal sangat dimungkinkan kemampuan EQ dikembangkan, sehingga meski IQ tidak terlalu tinggi siswa akan berhasil dalam pendidikannya, sebagaimana yang ditulis oleh Goleman dalam bukunya “Emotinal Intelligence”. Dimana EQ merupakan kemampuan untuk mengendalikan, mengorganisir dan mempergunakan emosi ke arah kegiatan yang mendatangkan hasil optimal. Dengan emosi yang dikendalikan akan merupakan dasar bagi otak untuk dapat berfungsi dengan baik.

Power dan Politik di Sekolah
Power atau kekuatan menjadi sebuah pusat pengaruh dalam suatu sistem. Power adalah suatu bentuk yang besar meliputi dua hal, yaitu sah-tidak sah dan formal-informal. Ada empat macam yang menjadi basis keberadaan power dalam organisasi, dua bentuk kekuatan yang sah (legitimate) yaitu keahlian formal dan informal. Dan dua macam power atau kekuatan yang tdksah (illegitimate) yaitu paksaan dan kekuatan politik.
Power atau kekuatan, dalam hal ini yang dimaksud adalah pemimpin yang legitimate akan menciptakan koordinasi dan pemenuhan kebutuhan secara kerelaan dan juga membantu bagi pencapaian tujuan secara formal. Kekuatan yang legitimate datang dari norma dan nilai-nilai budaya yang normal dan dari keahlian individu dalam suatu sistem.
Sebuah pemimpin yang dihasilkan dari politik, memungkinkan pemimpin tersebut tidak didukung oleh keahlian dari budaya formal, yang tidak pernah menghasilkan akibat yang positif. Namun, pada sisi lain politik juga dapat membawa perubahan yang dapat mendorong terjadinya perdebatan antarabermacam-macam bakat atau posisi dan dapat juga membantu dalam pelaksanaan keputusan.
Politik adalah fakta kehidupan organisasi yang timbul karena adanya koalisi individu-individu dan kelompok. Strategi politik berdasarkan sebuah sistem permainan politik untuk membangun basis kekuatan, untuk mengalahkan lawan dan untuk merubah organisasi.
Mengenai pemimpin dalam sebuah sekolah, dalam konteks pendidikan agama kitamengenal adanya pesantren dan madrasah. Kedua lembaga tersebut secara otomatis memerlukan pendekatan manajemen yang berbeda. Misalnya, dalam pendidikan agama terdapat multi-paradigma atau dengan kata lain beban yang diemban pendidikan Islam mencakup aspek ygsangat kompleks. Yaitu dimensi intelektual, kultural, nilai-nilai transendental dan pembinaan kepribadian manusia itu secara otomatis membutuhkan format pendekatan manajemen organisasi yang berbedan dengan sekolah-sekolah “umum” misalnya pesantren. Dalam kepemimpinan pesantren dipegang oleh kyai yang kekharismaannya tidak didasarnya pada kepemimpinan yang legitimate secara formal, akan tetapi mampu menghasilkan lulusan yang berkepribadian. Berbeda dengan kecenderungan sekolah-sekolah “umum”, dengan adanya pengaruh perkembangan teknologi, pendidikan telah mengalami degradasi fungsional, karena pendidikan semakin berorientasi  materialistik.
Keempat elemen yang diungkapkan oleh tersebut Wayne K. Hor dan Cecil G. Miskel dalam bukunya Educational Administration Theory, Research and Practice tersebut dapat dijadikan pertimbangan dan membangun sebuah performance sebuah madrasah.  

Wallahu A’lam.



Wednesday, 23 January 2013

REFLEKSI MAULID NABI MUHAMMAD SAW.




REFLEKSI MAULID NABI MUHAMMAD SAW.

By. Ulin Nuha, M.Ag.

Rasulullah SAW. Sepanjang hidupnya senantiasa dalam atmosfir perjuangan. Perjuangan di segala  aspek kehidupannya sebagai manusia.
Baik sebagai makhluk hidup yang memperjuangkan hidupnya untuk bertahan hidup dan menghidupi keluargaya yang dalam Al Quran disebut sebagai BASYAR (Sebagai makhluk biologis).
Sebagai makhuk yang senantiasa memperjuangkan diri dan orang lain baik, keluarga, tetangga sampai seluruh umat manusia ila yaumil qiyamah menuju cayaha Ilahi, cahaya Islam menjadi khoiru Ummah yang dalam Al Quran disebut dengan istilah An Nas (Sebagai makhlik soaial).
 Dan sebagai makhuk yang senantiasa memperjuangkan manusia dari belenggu kebodohan, kebobrokan akhlak atau moral, dan dari lembah kesyirikan dimana mereka tidak lagi menggunakan akalnya untuk berfikir menembus cakrawala luasnya ilmu pengetahuan dan teknologi, mereka sudah tidak lagi menghidupkan hati dan perasaannya untuk menyayangi yang lebih muda da menghormati yang lebih tua, tidak lagi punya empati pada orang lain yang membutuhkan menuju masyarakat Madani,masyarakat yang berperadaban. Juga memperjuangkan mereka yang  tidak lagi membuka hati dan fikirannya untuk menemukan ILAHI, Dzat yang Maha segalanya yang dapat membuat mereka tunduk, patuh dan menjadi hamba yang dlaif menuju hamba yang shalih. Mereka telah tersesat dan tertutup dinding tebal kesyirikan dan kesombongan menuju kesatuan ketauhidan. Perjuangan Rasulillah SAW yang seperti ini oleh Al Quran menyebut dengan istilah perjuangan menuju manusia kamil (al Insan).
Dari itu dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Semoga kita mampu meneladani pribadi beliau sebagai PEJUANG SEJATI. Walaupun kita belum atau tidak mampu menjadi seperti beliau secara Kaaffah, minimal kita senahtiasa mampu memahai dan mengaplikasikan sesuai dengan kemampuan kita masing2, tanpa memandang rendah orang lain dan merasaa lebih daripada orang lain.
Semoga kita juga senantiasa mampu memahami dan mengaplikasikan-meniru nilai kejuangan Beliau. Sebagai anak2 dan orangtua berjuang menjadi seperti yang Rsulullah SAW. lakukan sebagai  anak dan orangtua, sebagai pelajar, guru, ustadz, kyai, pejabat, politsi, cendekiawan,  pedagang, buruh, warga atau anggota masyarakat dan lain sebagainya berjuang  sesuai dengan status, tempat, situasi,kondisi dan kemampuannya masing2 tanpa memandang lebih baik, lebih hebat dari orang lain. Sebab mereka punya lingkungan, obyek dan sasaran perjuangan yang berbeda. Disamping itu yang dinilai Allah SWT bukanlah status sosialnya akan tetapi iman taqwanya (Inna akromakum ‘indallahim atqookum). Amin…


Tuesday, 22 January 2013

Monday, 21 January 2013

DAFTAR NILAI AGAMA PGSD 2011-2012



DAFTAR NILAI

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM  PGSD

UNIVERSITAS MURIA KUDUS

TAHUN AKADEMIK  2012 - 2013






Kelas    A



No
NIM
Nama Mahasiswa
Nilai


1
201233001
MUFTIHATUL NISA
87

2
201230002
SYAMSUDIN EFFENDI
84

3
201227003
ESTI WULANDARI
80

4
201224004
ZULFA ROJIBATIN NAJA
87

5
201221005
FAKIH ISLAH FADLI
80

6
201218006
DWI ADIANANINGSIH
89

7
201215007
ARGINA TESTI AYU
82

8
201212008
INDRO HERMAWAN
86

9
201209009
DINA WIJAYANTI
81

10
201206010
FATKHUN NIMAH
91

11
201203011
MUHAMMAD ANIS FUADI
83

12
201200012
RIZKY NURUL FADLILAH
89

13
201197013
DWI KUSUMASTUTI
84

14
201194014
FAHRIZAH
89

15
201191015
INTAN OCKTAVARINI
84

16
201188016
ISNA KHOERINA PUTRI RAHAYU
89

17
201185017
SITI MALIKHAH
88

18
201182018
AMBARSARI RAHMATRIYANTI
81

19
201179019
JAYANTI OCTAFIANI
87

20
201176020
KHOIRUNNUSAK
87

21
201173021
LAILA MUDLIKHAH
87

22
201170022
USWATUN HASANAH
85

23
201167023
ENY ROFIATUL UMMAH
88

24
201164024
IRA FITRIANI
89

25
201161025
PANDU TUNGGAMURTI


26
201158026
DWI RENY RIANASARI
84

27
201155027
SITI UMI LATIPAH
83

28
201152028
NAILI MUNA KURNIAWATI
89

29
201149029
ERDIX STANTO
79

30
201146030
EMA RAHMA FEBRIANI
89

31
201143031
HANA FITRIYANI
79

32
201140032
YUNITA RAHMAWATI
89

33
201137033
IVAN AHMAD SHOFYAN
89

34
201134034
LINA YOVIYANA
87

35
201131035
IKA SYAFITRI
85

36
201128036
AMALIA QUROTUL AYUN
83

37
201125037
RIRIN CAHYANINGSIH
89

38
201122038
FITRA WULANDARI
88

39
201119039
ULFAN WIDITAMA
84

40
201116040
YENNY PERMATASARI
87

41
201113041
YAYUK ENDANG LISTIANI
89

42
201110042
SITI ULFATUN NIKMAH
83

43
201107043
WULAN ANDRIYANI
84

44
201104044
DESSY OCTAVIANI
88

45
201101045
OKY DWI NOOR JANNAH
91
















DAFTAR NILAI

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM  PGSD

UNIVERSITAS MURIA KUDUS

TAHUN AKADEMIK  2012 - 2013






Kelas    B



No
NIM
Nama Mahasiswa
Nilai


1
201233046
DIAN TESI MIRANTIKA
84

2
201233047
INDI MEGA DESILIA
81

3
201233048
FARRYDLATUL NIRWAN
82

4
201233049
SITI KHOIRUN NUMAH
85

5
201233050
BAGUS DWI HANANTO
89

6
201233051
SITI NOOR ALIFAH
89

7
201233052
UMMI SAIDAH
91

8
201233053
PUGUH ARDIANTO ISKANDAR
85

9
201233054
KHANIES RIZKI RAKHMAN
85

10
201233055
EKO FITRIANTO
85

11
201233056
SYAMSUL ARIFIN
85

12
201233057
SEPTIANING WULAN A.
89

13
201233058
SITI SULASTRI
89

14
201233059
FATNA AILIYA
87

15
201233060
SRI SUNDARI
84

16
201233061
AYURADA BHETARI
91

17
201233062
ANIK WIDIASTUTIK
84

18
201233063
DEVI RAHMAWANTI
91

19
201233064
ERA ARDHANA RISWARI
91

20
201233065
DWI ARIYANTI
91

21
201233066
HERI ROHMAT SETIAWAN
83

22
201233067
NAILI HIDAYATI
83

23
201233068
ISFI NURFAIZAH
82

24
201233069
ZIDNI FAIDAH
81

25
201233070
AHMAD IRFAN ROSYADI
84

26
201233071
YUNISHA MARIA CORDENITA
82

27
201233072
LUQIYATI MUJIZIDNI
81

28
201233073
WULANDIAH UTARI
84

29
201233074
IIS RINDIYANTI
89

30
201233075
ARI WIBISONO
84

31
201233076
TRI WIDYARDI
82

32
201233077
DIAN RULIS LESTARI
85

33
201233078
RIZQIYA HADI MUNAWAROH
89

34
201233079
HANNA FAHRUNNISA
83

35
201233080
WENING KURNIASARI
87

36
201233081
RIMAWATI
88

37
201233082
MUHAMMAD ARIS SANTOSO
83

38
201233083
HENDY PRASETYO
88

39
201233084
EFA AFIFAH
84

40
201233085
LAILATUL MUKAROMAH
85

41
201233086
FANDA ANGGISTA
84

42
201233087
PURWATI
89

43
201233088
MOH ANDY RAHMAWAN
91

44
201233089
ABDULLAH RIFAI
85

45
201233090
FINA TRISNAWATI
87

46
201233091
AYU FARIDA
90

47
201233092
NURUL KHAFIDHOH
85

48
201233093
NIKMATUL ULFA
87

49
201233094
FARA RAISMAHATI
80
















DAFTAR NILAI

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM  PGSD

UNIVERSITAS MURIA KUDUS

TAHUN AKADEMIK  2012 - 2013






Kelas     C



No
NIM
Nama Mahasiswa
Nilai


1
201233095
UTAMININGSIH
88

2
201233096
ISBAT DZIKRUL ANAM
87

3
201233097
HERWIN WIDYATMOKO
87

4
201233098
RIZA MASUDAH
86

5
201233099
RESITA NINGCAHYA
87

6
201233100
CATUR WULAN SARI
82

7
201233101
KHOIRINNIDA LAILI H.
83

8
201233102
KARTIKA DEWI TRIANASARI
80

9
201233103
SRI WIDYASTUTI
87

10
201233104
FENNY VERONITA
87

11
201233105
NURUL AZIZAH
89

12
201233106
ZANUAR PUTRI
80

13
201233107
SUSI SUSANTI
91

14
201233108
DEWI MASLIKHATUN
87

15
201233109
TEGUH CAHYONO
82

16
201233110
AJENG HANDAWARNI
82

17
201233111
ACHMAD TRIYANTO
82

18
201233112
RIKI TRIANTO
79

19
201233113
NUNUNG KHOIRUN NIMAH
85

20
201233114
ANA MARATUS SHOLIHAH
91

21
201233115
ZUCHAILA
82

22
201233116
KHAMALAT AZIZAH
88

23
201233117
APRILIA PRIHATININGRUM
91

24
201233118
ZULIVA ERMANINGTIYAS
87

25
201233119
FITRI RAHMAWATI
91

26
201233120
YUSRIANA HUSNA
81

27
201233121
ANA FITRIANA
88

28
201233122
LAELATUL RINI YULIANTI
89

29
201233123
DIAH YU SETYANINGRUM
83

30
201233124
MUHAMMAD RUBAI
88

31
201233125
FAIQOH BEKTI PUTRI
84

32
201233126
RIFKI RINALDI
80

33
201233127
VITI AGUSTINA
84

34
201233128
MIFTAKHUL NIMAH
91

35
201233129
FERRA LISTIYANI
89

36
201233130
SELAMET MIRANTI
83

37
201233131
MOKHAMAD SAUD ABDULLAH
87

38
201233132
INDA ROCHMAWATI
91

39
201233133
PUSPITA ANGGRAENI
87

40
201233134
AFRISAL NURDIN
88

41
201233135
NIKA TRIANA
88

42
201233136
SULASTRI
87

43
201233137
NURUL ISMAWATI
88

44
201233138
DWI PRATIWI
84

45
201233139
ACHMAD NIR FAIS
88

46
201233140
NURUL AINI
87

47
201233141
LAILATUZZHRO  FATMAWATI
88

48
201233142
TEGAR WAHYU DIARTA
81

49
201233143
FIFIN YULIANITA
84